Sejak Kapan Sih Tambang Itu Hadir dan Dikenal Di Dunia Ini?

Ungkapan if it can’t be grown, it must be mined, memiliki pengertian yang dalam terkait pentingnya industri ini bagi peradaban manusia. Bahan tambang pun digunakan para ahli sejarah sebagai nama penanda kemajuan peradaban yang dimulai dari zaman batu (sebelum 4000 SM), zaman perunggu (4000 SM—1500 SM), zaman besi (1500 SM—1780 SM), zaman baja (1780—1945) hingga pada masa sekarang pada zaman nuklir (1945—sekarang).

Sejarah pertambangan awal bermula sejak 8.000 tahun lalu di Timur Tengah dengan ditemukannya penggunaaan tembaga di Turki—meskipun penambangan dan proses pengolahannya semakin tersebar 6000 tahun lalu. Penambangan tertua yang tercatat berumur 43.000 tahun lalu berdasarkan penanggalan radiocarbon di Lion Cave, Swazilan. Pada zaman Paleolitik tersebut, manusia sudah menambang hematit (Fe3O4¬) untuk membuat pigmen perwarna merah. Penambangan batu yang diduga berasal dari umur yang sama juga ditemukan di Hungaria yang dilakukan oleh manusia Neanderthals untuk senjata dan peralatan hidup. Jejak pertambangan oleh manusia purba juga masih dapat terlacak pada zaman Neolitikium melalui tambang batu Grime’s Graves di Inggris yang beroperasi 3000—1900 SM dan Krzemionki di Polandia yang beroperasi dari 3900—1600 SM.

Pertambangan logam, terutama emas mulai dilakukan sekira 4.000 tahun lalu dengan metode tambang bawah tanah. Sejarawan Yunani, Agatharcides, sekira 200 tahun SM menuliskan gambaran tentang sistem pertambangan di Mesir. Pertambangan emas Nubia menjadi pertambangan emas paling produktif selama Mesir Kuno. Selain emas, penduduk Mesir Kuno juga sudah menambang malachite untuk ornamen dan tembikar. Hingga sekira 2613—2494 SM, penduduk Mesir kuno sudah melalukan eksplorasi dan penambangan di area Wadei Maghareh, Wadi Hamamat, Aswan, dan khususnya Tura di sekitar Semenanjung Sinai.

Sejarah panjang pertambangan dunia pun tidak lepas dari sejarah penambangan yang dilakukan oleh bangsa Eropa, terutama peradaban Romawi dan Yunani. Penduduk Yunani kuno telah menambang perak di tambang Laurium, di selatan Yunani pada 11 tahun SM untuk menyokong negara kuno Athena dengan memperkerjakan sekira 20.000 budak. Teknologi yang dipakai pada masa itu identik dengan teknologi yang digunakan oleh pendahulu mereka pada zaman perunggu. Bahkan, kuari marmer yang beroperasi pada abad ke-7 SM juga ditemukan oleh di Pulau Thassos yang dioperasikan oleh penduduk Paros.

Bangsa Romawi juga telah memulai kegiatan pertambangan emas di Gunung Pangeo yang beroperasi pada 357 SM di bawah pemerintahan Philip II of Macedon, ayah dari Alexander Agung. Pertambangan ini mampu memproduksi 26 ton emas setiap tahunnya. Selanjutnya, bangsa Romawi terus mengembangkan berbagai sistem pertambangan pada beragam komoditas untuk menyokong kehidupan sehari-hari hingga kebutuhan perang bangsanya. Penambangan di Amerika oleh suku Indian juga telah dilakukan sejak 5.000 tahun lalu di sekitar Danau Superior, Minnesota, dengan ditemukannya banyak peralatan tembaga dan artefak sisa perdagangan, seperti obsidian, batu, tembaga, dan mineral lainnya.

Memasuki zaman modern, penambangan secara aktif dilakukan di seluruh dunia. Emas dan perak tetap menjadi komoditas utama bagi para penambang. Pada awal masa kolonial di Benua Amerika, bangsa Spanyol telah melakukan pertambangan di Amerika Tengah, terutama Meksiko dan Amerika Selatan, seperti di Peru dan Kolombia. Pertambangan bahkan telah dilakukan sejak masa pre-Columbian di distrik tambang Cerillos, New Mexico pada tahun 700 menggunakan peralatan batu berdasarkan penanggalan radioaktif pada turquoise. Perkembangan tambang secara pesat tumbuh pada awal abad ke-19 atau setelah UU pertambangan (General Mining Act of 1872) dikeluarkan oleh pemerintah federal untuk mendorong kegiatan pertambangan di seluruh tanah federal. Hal ini kemudian menyebabkan peristiwa Californian Gold Rush di Amerika Serikat bagian barat pada pertengahan abad ke-19 sehingga banyak kota-kota tambang baru yang tumbuh, seperti Denver dan Sacramento. Demikian juga, perkembangan tambang lainnya di belahan dunia lain secara masif juga terjadi.

Hingga masa sekarang, beragam aktivitas pertambangan dilakukan di seluruh dunia dengan teknologi penambangan yang lebih maju dan efektif dalam ekstraksinya. Kegiatan pertambangan terus berlangsung melintasi sejarah yang panjang untuk menyokong peradaban manusia. Peradaban manusia ditandai dengan kemajuan kemampuan manusia dalam menggunakan komoditas tambang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan modern yang dapat manusia rasakan saat ini dengan keberadaan telepon seluler, kereta api, gedung-gedung pencakar langit, radiasi sinar X, perhiasan, paku, kaca, laptop, dan lainnya tidak akan mungkin dapat dirasakan tanpa kegiatan pertambangan. Sejak revolusi industri, manusia memiliki kemampuan untuk memproduksi produk yang semakin banyak dengan kualitas yang semakin baik untuk mendorong kehidupan modern manusia dengan memanfaatkan beragam barang tambang yang ditemukan di seluruh dunia.